Kamis, 10 Februari 2011

Pengembangan Desain Penelitian Tindakan Kelas


Pada prinsipnya diterapkannya PTK dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang ada di dalam kelas, sebagai salah satu penelitian yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan di dalam kelas.
            Ada beberapa desain penelitian antara lain adalah  desain Model Kurt Lewin, desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart, desain PTK Model John Elliot, desain PTK Model Hopkins. Secara singkat langkah-langkah pada tiap model terdiri dari empat komponen  yang dijelaskan sebagai berikut.
(a)  Perencanaan
            Di dalam perencanaan dapat dipisahkan menjadi dua yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyususn rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK, sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh karena itu dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang. Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan strategi pembelajaran, media, dan materi pembelajaran. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu rencana kegiatan mengajar.
(b) Implementasi
            Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang telah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkannya, atau yang lainnya.
(c)  Pengamatan dan Evaluasi.
            Pengamatan, observasi, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat monitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas yang dipakai untuk penelitian. Misalnya mengenai situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkannya atau yang lainnya.

(d) Refleksi
            Pada prinsipnya yang dimaksud dengan refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti atau kolaborator atau oleh partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan secara kolaboratif yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.
            Untuk lebih jelasnya prosedur dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan komponen-komponennya dapat dilihat pada gambar berikut.


Tampak jelas bahwa penelitian tindakan kelas mencakup beberapa tahap, yang dimulai dari adanya permasalahan.
            Berkaitan dengan masalah siklus PTK, maka muncul pertanyaan berapa banyak siklus yang perlu dilaksanakan oleh peneliti ?  Berapa siklus dalam PTK yang akan dilakukan oleh guru tergantung pada apakah tujuan PTK telah tercapai atau apakah masalah penelitian telah berhasil dipecahkan. jika masalah penelitian belum terpecahkan atau tujuannya belum tercapai maka pada dasarnya siklus berikutnya tetap diperlukan. Apabila guru berpendapat bahwa berdasar data yang telah diperoleh dari pengamatan dampak implementasi PTK setelah dilakukan refleksi telah memenuhi harapan yaitu terpecahkannya masalah yang ada maka sebenarnya siklus berikutnya tidak diperlukan lagi. Oleh karena itu tahapan refleksi sangat penting dalam PTK karena dengan tahapan ini dapat diketahui tercapai tidaknya tujuan penelitian, atau masihkah diperlukan siklus lanjutan dengan alternatif tindakan lain untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan.
terima kasih, semoga bermanfaat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More