Kamis, 10 Februari 2011

Analisis dalam Penelitian Tindakan Kelas


Dalam PTK analisis data dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: (a) reduksi; (b) pemaparan; dan (c) penarikan kesimpulan. Reduksi adalah proses penyederhanaan data melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Peneliti tindakan kelas setelah mengumpulkan berbagai macam data baik data yang secara langsung dijadikan indikator permasalahan maupun data dampak ikutan selanjutnya perlu melakukan reduksi data dengan memilah-milah data mana saja yang bermanfaat dan data mana yang dapat diabaikan sehingga data yang terkumpul sungguh memberikan informasi yang bermanfaat dan bermakna.
      Selanjutnya paparan data dapat dilakukan dengan tampilan dalam bentuk: (a) narasi atas data yang terkumpul yang telah direduksi sehimgga memberi informasi yang bermakna; (b) grafis; (c) tabel; (d) matriks yang menunjukkaan informasi tentang suatu hal atau kaitan antara variabel yang satu dengan yang lain.
      Penyimpulan merupakan proses pengambilan intisari atas sajian data yang telah dipaparkan ke dalam bentuk pertanyaan atau formula yang singkat, padat tetapi mengandung pengertian luas.      
      Refleksi merupakan suatu perenungan secara intens apa yang terjadi dan tidak terjadi, mengapa demikian? Pemikiran tersebut selalu dikaitkan dalam kerangka berpikir pemecahan masalah atau kerangka tindakan yang dipilih  sebagai alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian memungkinkan bagi peneliti untuk memikirkan alternatif-alternatif lanjutan atau penyempurnaan atas bentuk tindakan yang telah dipilih dan dilaksanakan tersebut.  Secara tehnis refleksi dilakukan dengan pendekatan analitis, sintetis dan pendekatan berpikir induktif dan deduktif,. Berpikir reflektif dengan demikian mensyaratkan secara intensif pemikiran dengan pendekatan induktif dan deduktif atau antara penyusunan abstraksi dan jabaran empirik atas dasar informasi yang terkumpul.
      Dalam PTK refleksi tidak lain adalah untuk menetapkan taraf keberhasilan atau kegagalan alternatif tindakan yang dipilih dan dilaksanakan guna menentukan langkah lebih lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian yaitu pemecahan masalah penelitian dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bertolak dari hal tersebut peneliti dapat menentukan apakah perlu ada siklus lanjutan. Jika diyakini bahwa masalah penelitian telah terpecahkan dengan indikasi tercapainya atau munculnya atau terjadinya kondisi indikator-indikator sesuai dengan apa yang telah ditetapkan maka siklus lanjutan tidak diperlukan lagi. Namun demikian apabila diyakini bahwa tujuan belum tercapai sebagian atau bahkan seluruhnya maka peneliti perlu melanjutkan siklus berikutnya dengan alternatif tindakan tertentu dalam bentuk penyempurnaan tindakan yang dilaksanakan terdahulu (siklus sebelumnya) ataukah alternative tindakan yang lainnya yang dinilai lebih menunjang keberhasilan PTK.
      Dalam rangka menetapkan langkah lanjutan maka hendaknya beberapa hal berikut dipertimbangkan seperti: (1) kondisi saat pelaksanaan tindakan terdahulu dengan segala hasilnya; (2) taraf peluang keberhasilan alternatif tindakan yang dipilih untuk siklus lanjutan; (3) dukungan sarana dan prasarana yang dipelukan; (4) kendala-kendala yang mungkin dihadapi dengan implementasi tindakan yang dipilih untuk siklus selanjutnya.
            Penelitian yang dilakukan secara kolaboratif pelaksanaan refleksi juga dilakukan secara kolaboratif. Hal ini akan membuka wawasan  masing-masing anggota peneliti pada pandangan yang lebih luas. Memang pada akhirnya setiap guru harus mampu menetapkan keputusan professional dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui berbagai aktivitas penelitian tindakan kelas.
terima kasih, semoga bermanfaat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More