Apa yang ada dibenak para murid, ketika mendengar mata pelajaran matematika? Yaps, barangkali ada “sulit, menakutkan, menyebalkan atau rumit” Begitulah matematika menjadi momok menyeramkan dalam dunia pendidikan kita. Gambaran tentang matematika yang super sulit sepertinya sudah menjadi tradisi turun temurun. Sangking melekatnya pelabelan itu, beberapa sekolah pun harus memberikan les tambahan bagi murid-muridnya. Tidak itu saja, sejumlah lembaga-lembaga pendidikan swasta pun marak bermunculan untuk membantu anak memahami matematika yang katanya rumit itu. Mungkin sebagian dari kita pun bertanya, siapa yang salah? Muridnya yang malas atau memang gurunya yang tidak bisa menjelaskan secara sistematis? Apa mungkin hal ini menunjukkan lemahnya lembaga pendidikan karena tidak bisa mencerdaskan siswanya? Demikian matematika juga menjadi polemik dan menuai perdebatan. Hal itu tak lepas karena matematika pun kerap dipandang sebagai salah satu pelajaran yang menguras otak. Jadi bagi mereka yang nilainya baik tentunya dianggap pintar. Barangkali menjadi jagoan matematika menjadi semacam kebanggaan atau status tersendiri. Mungkin juga ada anggapan, jagoan matematika memiliki masa depan yang cerah atau calon orang sukses. Nah, mari kita bertanya, apakah kita yang benar-benar memahami matematika dengan baik? Yang disayangkan kalau para murid belajar matematika sampai stres, namun tidak mengerti esensi ilmu tersebut bagi kehidupan manusia. Padahal matematika memiliki peranan penting yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk menyeleksi atau menyaring data seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasiswa atau karyawan. Matematika digunakan dalam tes seperti ini untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dimana calon karyawan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik, matematika pun juga bisa ditemukan di jurusan Information TechnologyToh kita semua yang diuntungkan oleh perkembangan dunia komputer , yaitu membuat proses pekerjaan-pekerjaan lebih mudah dan cepat. Apalagi sekarang ini jamannya online, membuat para IT semakin dibutuhkan di segala bidang. (IT) atau komputer menggunakan konsep bilangan basis. Matematika pun tak mungkin terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketika orang menghitung gaji, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak waris, dan masih banyak yang lainnya. Matematika juga dipahami sebagai induknya ilmu pengetahuan teknologi. Sebab itu, perlunya menumbuhkan kesadaran untuk mempelajari matematika dengan sepenuh hati dan iktiar yang baik. Selain itu, matematika menanamkan nilai yang kreatif, inovatif dan dinamis bagi siswa. |
Jika seseorang dibesarkan dengan toleransi, maka seseorang akan belajar menahan diri; Jika seseorang dibesarkan dengan dorongan, maka seseorang akan belajar percaya diri; Jika seseorang dibesarkan dengan pujian, maka seseorang akan belajar menghargai; Jika seseorang dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, maka seseorang akan belajar keadilan; Jika seseorang dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka seseorang akan belajar menemukan cinta dalam kehidupan di dunia ini.